12 Februari 2009

VISI SMK MUH. 4 SURAKARTA

VISI

"Terwujudnya sumber daya manusia yang Islami, unggul kreatif dan daya saing dibidang kefarmasian".

Pertanyaan :

Alasan apa yang mendasari pemikiran sehingga tercetus visi sekolah “Terwujudnya sumber daya manusia yang Islami, unggul kreatif dan daya saing dibidang kefarmasian” ?

Jawab :

Ada beberapa alasan untuk menjawab pertanyaan in;

1.)Bahwa produk dari pendidikan adalah jasa. Yaitu jasa untuk mengolah sesuatu menjadi bernilai lebih. Konkritnya bahwa siswa itu bukan obyek dari sistem pendidikan tetapi sebagai pemakai jasa dari sistem pendidikan, yang kita olah adalah kemampuannya, ketrampilannya, sikapnya sehingga setelah selesai menempuh jenjang pendidikan menjadi manusia yang mempunyai daya saing tinggi. Kenapa daya saingnya tinggi ? karena Unggul dan Kreatif. Unggul karena perilakunya islami, Kreatif karena memiliki ketrampilan. (khususnya dibidang farmasi).

2.)Dari data yang ada dan fakta dimasyarakat bahwa jumlah lulusan SMA dan dengan yang masuk perguruan tinggi tidak imbang, artinya banyak lulusan SMA yang menganggur karena kurang memiliki ketrampilan (skill). Kemudian juga banyaknya kekwatiran orang tua, karena sering terjadi tawuran antar pelajar. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut, kami menyediakan lembaga pendidikan yang hasilnya siap kerja dan sekaligus berahklaq mulia.

3.)Untuk membantu program pemerintah yaitu untuk memenuhi perbandingan antara jumlah sekolah kejuruan dan umum 70% dan 30%. Sekaligus ikut membantu terwujudnya tujuan pendidikan Nasional.

Pertanyaan :

2.Untuk mewujudkan dari visi tersebut tentunya bukan suatu hal yang mudah. Bagaimana menata waktu pembelajaran yang efektif agar visi sekolahan terwujud ?

Jawab :

Pertama kali yang kita tangani adalah Ketrampilannya (mapel Produktifnya), jam mapel produktif kita intensifkan tanpa mengurangi subtansi dari mapel normatif dan adatif. Pembentukan akhlaq mulia dilakukan setiap saat sepanjang pembelajaran dengan menerapkan norma-norma islami dan keteladanan dari semua warga sekolah.

Pertanyaan :

3.Sehubungan dengan hal di atas, Bagaimana menyeimbangkan Kegiatan Belajar Mengajar dengan kegiatan Praktek ?

Jawab :

Sekolah menengah Kejuruan (SMK) tidak di set untuk melanjutkan ke Perguruan tinggi. Tentu saja titik beratnya pada kegiatan produktif, Semua aspek Pengetahuan (teori) harus menunjang semua kegiatan Produktif, dan tidak semua kegiatan Produktif adalah Praktek. Karenanya semua kegiatan praktek dilandasi dengan pengetahuan yang matang dari apa yang dipraktekkan.
Untuk Pelajaran Normatif dan Adatif ditekankan pada penerapan suatu kasus / masalah. Misalnya bagaimana mapel Normatif dan Adatif dapat menunjang produktif. Atau bagaimana untuk menghadapi UAN. Jadi bersifat pragmatis. Sebab sekali lagi SMK bukan dipersiapkan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, tetapi untuk siap bekerja trampil dengan berpengetahuan, dan siap bersaing untuk masuk ke Perguruan Tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar